Pohon apa yang pertama anda kenal sewaktu masih kecil? Wah pertanyaan yang aneh. Untuk menjawab pertanyaan mudah ini saya butuh waktu cukup lama. Apa pohon pisang ya? Ah nggak, rasanya pohon mangga. Tapi kayaknya bukan lho. Pohon durian mungkin? Rasanya nggak juga. Jadi nggak yakin nih. Kalau butuh jawaban pasti, kayaknya harus minta tolong bang Romi Rafael untuk menggali memori masa lalu. Jadi kalau saya ajukan pertanyaan ini pada anda, apa jawaban anda?
Sudahlah jangan terlalu pusing untuk mencari jawabnya. Andaipun jawaban anda nggak benar, saya juga nggak akan marah kok. (Lho punya hak apa kok saya harus marah?) Sebagian besar dari anda pastilah agak sulit mengingat jawabnya. Sudah terlalu lama memori itu terkubur dalam ingatan kita. Sudah terlalu banyak aneka pohon yang terakumulasi dalam benak kita. Sudah terlalu sulit membongkar kembali potongan-potongan memori tentang sebuah pohon yang pertama kita kenal. Apalagi kalau harus mengungkap detil si pohon ya.
Kita ganti saja dengan pertanyaan lain. Apa manfaat sebuah pohon? Nah, saya mendengar berbagai jawaban. Dan semuanya benar. Ya, pohon bisa kita petik buahnya untuk dimakan. Daunnya sebagian bisa jadi sayur, jadi obat, jadi pembungkus, jadi ..... Rantingnya bisa jadi kayu bakar. Batangnya bisa jadi bahan bangunan. Akarnya bisa jadi bahan kerajinan kayu. Akarnya juga bisa menahan air sehingga kita punya lebih banyak sumber air. Akar pohon juga bisa mencegah erosi. Wah banyak sekali ya. Lainnya ditulis di selembar kertas. Besok dikumpulin ya. Terima kasih.
Sehubungan dengan gerakan bumiku hijau, pohon di taman bisa menjadi paru-paru kota. Lebih banyak lagi oksigen diproduksi bila lebih banyak pohon ditanam. Lebih banyak lagi tempat teduh tempat kita bisa duduk menikmati semilir angin lalu. Bagaimana kalau yang ditanam pohon buah-buahan? Wah, bakal lebih banyak lagi buah yang bisa kita panen. Bayangkan, buah apa yang menjadi favorit anda? Kita bisa tanam pohon itu di depan atau di halaman rumah kita. Bayangkan kita menanamnya sedari kecil. Kita melihat proses pohon itu tumbuh kian besar. Bukankah kita terlibat aktif dalam menyiram dan memupuknya?
Ketika ternyata pohon buah tersebut tumbuh subur, kita melihat bunganya mekar. Perlahan mulai kelihatan bakal buah yang masih kecil. Hari berganti dan buah terlihat semakin besar. Bukan hanya satu, ada beberapa. Ada puluhan. Wah indah sekali. Sudah terbayang saat kita panen nanti. Menikmati pohon buah dari halaman sendiri kesannya lain dibanding kita beli di supermarket atau di pasar tradisional. Apa lagi kalau rasanya ternyata mak nyus. Menyenangkan sekali. Ngomong-ngomong anda ingin menanam pohon buah apa?
Minggu, 25 Januari 2009
Langganan:
Postingan (Atom)