Senin, 16 Februari 2009

Jangan Buang Gelas atau Botol (gelabot) Bekas Air Mineral Anda

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa sampah plastik tak bisa terurai. Jika gelas plastik atau botol plastik bekas air mineral yang dikonsumsi dibuang begitu saja, berapa banyak sampah tak terurai bakal tercipta? Kasihan dong bumi kita. Jadi kotor dan tidak segar. Masa kita mewariskan sampah kepada anak cucu. Lebih baik kita wariskan pohon buah untuk mereka.

Kita harus berterimakasih kepada para pemulung. Mereka akan mengumpulkan satu demi satu gelas dan botol yang kita buang, yang selanjutnya kita sebut gelabot saja. Setelah diikat jadi satu, kumpulan gelabot akan disetorkan ke pengepul. Ditukar menjadi uang yang diharapkan bisa menjadi sekedar pengganjal perut. Dan kekotoran di muka bumi sedikit berkurang.

Yang menjadi masalah adalah sikap kita. Kita sering minum air mineral untuk mendapatkan kesegaran kerongkongan. Ketika hajatan, atas nama praktis, kita tak menyajikan teh dalam gelas. Beli saja air mineral. Dan hasilnya adalah sampah gelabot. Apakah kita akan ikut-ikutan membuang gelabot begitu saja? Jangan!!! Ayo kita berpartisipasi dalam gerakan Bumiku Hijau.

Ada dua hal yang bisa kita lakukan. Pertama, manfaatkan gelabot. Kedua, mari menanam pohon. Kita akan fokus pada tanaman buah, seperti durian, nangka, rambutan, dan kelengkeng. Mengapa? Enak. Di kemudian hari, bisa kita konsumsi sendiri, atau bibitnya kita sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan. Panti asuhan, misalnya.

Bagaimana keduanya bisa berhubungan? Hubungannya erat sekali. Gelabot bisa menjadi wadah bakal pohon yang akan kita tanam. Bagaimana caranya? Ada tiga ukuran gelabot yang akan kita pakai.
1. Gelas ukuran 240 ml
2. Botol ukuran 600 ml
3. Botol ukuran 1500 ml
Ketiganya bisa kita jadikan wadah bakal pohon, seperti polybag. Jangan lupa lubangi bagian bawahnya, supaya air tidak menggenang.

Gelas 240 ml
Gelabot ini bisa langsung dipakai setelah bagian bawahnya dilubangi. Sebetulnya, bagian gelabot yang dilubangi bisa juga sisi-sisi sekeliling gelabot. Namun atas nama estetika mengalirnya air, lebih baik gunakan bagian bawah gelabot.

Untuk melubangi gelabot bisa digunakan paku, silet, cutter, atau pisau runcing. Paku kita gunakan untuk mendapatkan lubang berbentuk lingkaran. Silet – cutter – pisau, untuk mendapatkan lubang berbentuk sayatan, segi tiga, atau kotak. Cukup buat tiga lubang saja dengan diameter sekitar satu centimeter.

Selanjutnya, isi gelabot dengan tanah atau pupuk kandang hingga sekitar 1 cm sebelum bibir gelabot. Tekan tanah sebelah atas di bagian tengah untuk mendapatkan cekungan bagi biji tanaman buah yang akan kita tanam. Tutup dengan tanah sehingga permukaan kembali rata. Kedalaman biji dalam tanah sekitar 1 cm saja, supaya tunas dapat muncul dengan lebih mudah.

Botol 600 ml
Gelabot ini kita pakai tanpa bagian leher botol. Siapkan silet, cutter, atau pisau bergerigi untuk memotong bagian atas gelabot. Pemotongan dilakukan tepat di atas label air mineral untuk mendapatkan keseragaman bentuk dan keindahan warna label air mineral ketika kita menatanya. Selanjutnya isi gelabot dengan tanah hingga sekitar 1 cm di bawah bibir, lalu masukkan biji ke dalamnya.

Jangan buang bagian atas gelabot. Kita bisa gunakan untuk menutup gelabot berwujud gelas sehingga mendapatkan bentuk kombinasi yang lebih cantik. Sebaiknya setiap pemotongan dilakukan dengan rapi, sehingga kita bisa mendapatkan bentuk yang rapi pula. Ternyata ketika kita memandang hasil karya kita, keindahan ini bisa memberi kesejukan bagi jiwa yang lelah. Puitis ya.

Botol 1000 ml
Sama dengan gelabot botol 600 ml, botol 1500 ml kita potong tepat di bagian atas label. Setelah kita isi tanah hingga sekitar 1 cm di bawah bibir gelabot, biji buah kita masukkan ke dalam tanah dengan kedalaman sekitar 1 cm di bawah permukaan tanah. Kalau gelas 240 ml atau botol 600 ml lebih kita gunakan untuk pembibitan, botol 1500 ml kita gunakan untuk transisi setelah tumbuh tunas sebelum kita pindahkan ke tanah sebagai terminal pohon yang selanjutnya.

Kita gunakan botol 1500 ml dengan pertimbangan sebagai pohon berakar tunjang, buah seperti durian, nangka, rambutan dan kelengkeng memiliki akar yang panjang. Akarnya bisa menyentuh bagian bawah botol 1500 ml sebelum kita pindahkan ke lokasi tanam sesungguhnya. Dengan kemasan botol 1500 ml pula kita akan mudah memindahkan banyak tanaman bibit pohon buah ke lokasi tanam. Gunakan saja kardus pembungkus botol air mineral untuk mempermudah pengangkutan. Dengan demikian 24 bibit tanaman pohon buah hanya membutuhkan tempat satu kardus saja. Praktis ya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar